permasalahan negeri ini bener komplex.com. mulai dari kemiskinan, ketidakmerataan kesejahteraan, kejujuran yang dapet nilai E yang mengakibatkan korupsi yang mengakar. sampai masalah cara pandang tentang kebanggaan terhadap negeri sendiri. tadi pagi, waktu ngeliat acara diskusi di TVone masalah pegawai pajak dengan saldo milyaran rupiah, aku jadi ngerti bahwa negeri ini menangani masalah ga kyak pegadaian. pegadaian menangani masalah tanpa masalah, tapi negeri ini sepertinya menangani masalah dengan berbagai masalah yang komplex. beuh,,,,
dengan rumitnya masalah yang ada di negeri ini, korupsi, inflasi, kriminal, hingga kemiskinan, membuat masyarkat jadi lebih sensitif. harga BBM belum naik, sudah banyak yang demo karena harga barang mulai melonjak sebelum harga BBM naik. permasalahan transportasi yang belum tuntas malah ditambah dengan demo buruh di tengah jaln tol. selain itu, birokrasi di negeri ini juga, sangat riweh, khususnya bagi rakyat miskin. padahal tujuannya dibentuk birokrasi kan untuk mempermudah. namun, di negeri ini (kemaren denger dari salah seorang temen yang terjun lapangan langsung) ternyata birokrasi menjadi jalan berakarnya korupsi negeri ini. misal, ada sebuah proyek tahun ini yang memiliki anggaran sekian milyar. hal tersebut ndak membuat perangkat penyalur proyek memanfaatkan semaksimal mungkin uang itu. namun, yang dipikirkan adalah bagaimana caranya semua dapat untung dan anggaran dananya abisss... parah..
akibatnya adalah terciptanya jembatan yang tahan cuma beberapa tahun, jalan aspal yang bakalan bolong2 dalam beberapa minggu, bantuan yang ga sampe ke orang miskin, hingga ga terbukanya lapangan pekerjaan...
belum lagi masalah hukum negeri ini, pencri sandal dan semangka harus mendekam penjara dalam beberapa bulan, so kalo memang adil, koruptor negeri ini berapa abad ya... bener2 mengatasi masalah dengan masalah...
kalo dalam film ayat-ayat cinta, seorang pidana yang menemani fahri bilang "istighfar indonesia, Allah sedang bicara kepadamu... selama ini kamu merasa baik, suci, benar, kamu lupa tentang arti bersyukur..." kalo dipikir2 bener juga kata2 terpidana itu, kita masih dapet nilai E untuk bersyukur, masih dapet nilai E tentang introspeksi dan terlalu sombong sehingga ndak teliti tentang bilangan dosa dan paragraf kesalahan. kalo kita terus kritik pemerintah tanpa introspeksi diri kita, berarti kita kyak manusia yang menasehati tapi ndak sadar bahwa kita sedang tenggelam dalam kubangan lumpur.
kyaknya kita harus buat gerakan istighfar supaya kita bisa membangun negeri ini dari individu yang selalu beristigfar dan introspeksi, keluarga, masayarakat yang selalu beristighfar dan pemerintah dan akhirnya negara yang selalu beristighfar + introspeksi... minimal klo ada istighfar, rakyat negeri ini jadi sering introspeksi diri sehingga jadi lebih kreatif membangun bangsa ini, minimal para koruptor dan pemalak negeri ini tau arti kejujuran, arti dosa, arti minta ampun, klo bisa arti taubat sehingga bisa dapet nilai A untuk kejujuran...gerakan indonesia beristighfar, buat indonesia yang lebih baik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar