Minggu, 29 Juni 2014

pilihan mengenai tantangan

salah satu ciri khas orang yan bergolongan darah B adalah menyukai tantangan. tegar termasuk kedalam orang yang bergolongan darah B dan memang ia menyukai tantangan. selama kuliah, ia kerap mencoba hal-hal baru yang memperkaya pengalamannya, baginya sukses dan gagal itu pelajaran yang sangat berharga. oleh karena itu dimana ada peluang, ada sesuatu yang unik untuk dikerjakan atau hal-hal yang dapat meningkatkan kapasitasnya seringkali ia ikuti dan kerjakan. meskipun menyukai tantangan dan hal-hal baru, tegar adalah tipe orang yang kurang konsisten. ketidakkonsistenannya seringkali membuat ia gagal dalam menyelesaikan pekerjaan. ia sering mengatakan "hal mendasar yang masih menjadi perbedaan besar aku dan habibie (idolanya) adalah kata konsisten".

berdasarkan pengalamannya selama menjalani kuliah di IPB, ia seringkali berhasil untuk menaklukan tantangan yang ia hadapi. namun ada satu hal yang membuatnya gelisah adalah penguasaannya terhadap core competence yang seharusnya ia miliki yaitu sebagai sarjana ekonomi, tepatnya sarjana ekonomi pertanian sumberdaya dan lingkungan. tegar merasa belum menguasai materi kuliah yang selama ini ia pelajari. meskipun selama kuliah ia mendapatkan nilai yang sangat memuaskan, ia merasa belum menguasai materi kuliah yang dipelajari. banyak sekali materi ekonomi yang ia tidak paham sehingga cepat sekali lupa setelah menjalani ujian.

tegar kemudian menyadari bahwa selama ini materi kuliah yang dipelajari belum menjadi ilmu yang seharusnya dikuasainya. ia sadar ternyata selama ini ia kurang serius dalam menguasai ilmu-ilmu ekonomi yang dipelajarinya, dan ia sadar bahwa belajarnya selama kuliah hanya membuatnya lulus ujian namun tidak membuatnya lebih pintar dan memiliki penguasaan terhadap materi kuliah yang ia pelajari. ketika ia ditanya mengenai ekonomi, untuk hal-hal yang umum ia mengerti namun ketika ditanya secara lebih mendetail, ia tidak bisa menjawab dan tidak mengerti.

kesadaran dan kejujuran terhadap kemampuan diri sendiri menyebabkan tegar membuat sebuah keputusan. keputusan yang dianggapnya akan meningkatkan kualitas dan kapasitasnya sebagai sarjana ekonomi. keputusan yang membuatnya memilih sebuah tantangan, tantangan untuk menghadapi sesuatu yang sering dihindari orang lain. tantangan yang membuatnya memiliki resiko untuk lulus tidak tepat waktu dan tantangan untuk menjadi sarjana yang lebih berkualitas. tantangan itu membuatnya harus memilih, memilih dosen pembimbing skripsi yang dihindari oleh setiap mahasiswa di jurusannya. dan akhirnya ia memilih, memilih menghadapi tantangan, memilih untuk belajar lewat bimbingan seorang dosen yang bergelar profesor, dan merupakan salah satu guru besar di IPB.

profesor itu bernama Bondan, dan bersama pak Bondan-lah drama tegar menghadapi skripsi dimulai...

next : profesor bondan




Tegar menghadapi skripsi

cerita ini mengawali kisah perjalanan luar biasa seorang teman dalam menyelesaikan skripsinya...

namanya tegar, ia adalah salah satu mahasiswa departemen ekonomi pertanian Institut Pertanain Bogor. Sebagai salah seorang aktifis kampus, ia mengikuti beberapa organisasi di bidang kerohanian dan keilmiahan. bahkan ia sempat memimpin salah satu organisasi keilmiahan yang masuk dalam kategori terbaik di tingkat nasional.

tegar merupakan mahasiswa yang cukup cerdas, memiliki motivasi yang tinggi serta cukup prestatif. awal tahun 2010 ia diterima di IPB dan mendapatkan beasiswa yang cukup membanggakan karena beasiswa yang ia terima merupakan salah satu beasiswa terbesar di IPB. selama menjalani kuliah, ia merasa semuanya berjalan dengan baik, bahkan ia termasuk salah satu mahasiswa berprestasi baik dari segi akademik maupun non akademik. dapat dikatakan ia adalah orang yang tenang dan santai dalam menjalani kuliah, organisasi, dan berbagai problematika yang ada pada mahasiswa. hidupnya cukup terencana dan sering kali perencanaannya sukses sesuai yang direncanakan.

memasuki semester delapan, tegar telah menyiapkan rencana beserta timeline kegiatan yang akan ia capai. seperti mahasiswa pada umumnya, ia ingin menyelesaikan kuliah dalam empat tahun dan segera mendapatkan gelar sarjana untuk kemudian melanjutkan rencananya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. semua telah disiapkan dan dipikirkan matang-matang.

selama ini, rencananya selalu berjalan dengan lancar dan tepat waktu. bayangan seorang tegar adalah satu bulan untuk proses penyelesaian proposal penelitian, tiga bulan untuk proses penelitian, dan satu bulan untuk proses revisi. sehingga di bulan ke enam ia telah menyelesaikan tugas akhirnya sebagai seorang sarjana.

namun, kisah tegar dalam menyelesaikan skripsi ternyata berbeda dengan yang ia rencanakan. kisahnya yang menurut ia luar biasa dapat menjadi pelajaran tidak hanya bagi yang sedang menyelesaikan skripsi, tetapi juga bagi kehidupan dimulai disini. kisah yang bermula dari keinginannya untuk menjadi sarjana berkualitas, keinginannya mendapatkan pelajaran dan bimbingan dari seorang profesor serta mengenai kesabaran. banyak hal yang terjadi yang jauh berbeda dengan kondisi saat tegar menjalani kuliah. skripsi membuat ia mendapatkan banyak pelajaran. skripsi bukan tentang tulisan itu sendiri namun lebih dari itu ia adalah proses belajar, proses pendewasaan dan proses ke arah yang lebih baik.

#next : pilihan mengenai tantangan