pemuda itu... aku menyebutnya pemuda sang pejuang. sang pejuang lahir ditengah keluarga sederhana yang selalu berjuang di tengah himpitan ekonomi. ia tinggal di jalan pilihan gg kebebasan di kelurahan perjuangan, kecamatan kesederhanaan kota impian. kulitnya hitam manis dengan tubuh tak terlalu besar dan tinggi. ia tak suka memakai celana pendek, bukan karena ingin menjaga aurat, tetapi karena kakinya yang hitam legam hasil terlalu seringnya ia main bola tidak ingin ditampilkannya. di waktu kecil ia adalah salah satu anak yang sedikit cengeng, namun mahir dalam segala permainan anak seusianya. ia gemar bermain sepak bola, kelereng dan petak umpet. selain itu ia adalah anak yang paling jago mengaji di masjid. sang pejuang adalah anak yang kurang memperhatikan kerapian. hanya belahan rambut kekiri yang selalu disisir dan dirapikannya, tetapi bajunya sering kusut dan tak rapi.
disekolah dasar, ia memang tak terkenal karena badannya yang kecil mungil dengan kulit yang hitam manis, siapakah yang ingin mengenalnya dengan ciri-ciri fisik seperti itu, namun siapa sangka ia adalah juara kelas dan masuk sekolah menengah pertama negeri dengan nilai teringgi. motonya saat itu adalah bagaimana ia tidak kalah dengan yang lain dalam hal apapun, baik itu dalam hal akademis maupun bidang yang lain. dapat dipahami bahwa tubuhnya yang kecil membuat ia lincah dan makanan favoritnya yaitu ikan asin, mungkin itulah yang membuat ia cerdas.
di sekolah menengah pertama, ia menjadi pribadi yang riang dan sering tertawa karena hobi bercandaan. dikelas ia sering tertawa bersama teman-temannya. hobinya bermain bola tak pernah ditinggalkan. prestasinya semakin cemerlang disaat ia mewakili sekolahnya mengikuti olimpiade siswa SMP se-kota impian. ia mulai menjadi orang yang terkenal di sekolah menengah pertama. namun ada point penting disini yaitu bahwa ia mulai akil baligh, mulai suka dengan lawan jenis dan lebih memerhatikan ibadahnya sebagai seorang muslim. mulai dari kelas 2 SMP ia mulai sadar akan apa yang disampaikan oleh ayah dan ibunya yaitu shalat dan mengaji.
SMA merupakan tempat ia belajar tentang arti persahabatan, perjuangan, kepedulian, kepemimpinan, cinta dan iman. ia bukan lagi juara kelas, ia bukan lagi yang jago dalam bermain sepak bola, namun SMA adalah perpustakaan tempat ia belajar kamus kehidupan ini. kedekatannya dengan para guru membuat ia belajar tentang arti menghormati dan membahagiakan orang lain. luas pergaulannya membuat ia belajar tentang arti mengenal dan kepedulian. organisasi yang ia ikuti membuat ia belajar tentang arti kepemimpinan. kelompok nasyid yang bernama pitu voice membuat ia belajar tentang arti persahabatan dan ukhuwah, sulitnya membagi waktu antara organisasi, pergaulan dan akademis membuat ia belajar tentang arti berjuang, bertemunya ia dengan perempuan yang sholehah, lemah lembut dan sangat menjaga kesuciannya membuat ia belajar tentang arti cinta (meskipun mungkin cinta dalam prespektif anak muda yang banyak salahnya) dan kesibukannya dalam aktifitas kerohanian islam membuat ia belajar tentang arti iman dan taqwa.
perjalanannya dalam dunia impian, harapan dan cita-cita berawal dari sebuah lingkaran persahabatan yang isinya adalah anggota tim nasyid pitu voice. dilingkaran itulah ia mulai membangun impiannya, merajut benang-benang kesuksesannya.
mulai dari sini ia bercerita :
aku memulai membangun impianku berawal dari impian masuk IPB. setelah diterima di IPB aku memiliki target-target yang ingin dicapai saat belajar di IPB. target itu adalah tahun pertama aku ingin mendapat indeks prestasi lebih dari 3,0. selain itu aku ingin mendapat beasiswa sehingga dapat membiayai kuliah di IPB secara mandiri. ikut dalam organisasi keilmiahan dan ikut serta dalam aktivitas dakwah dikampus. di tahun pertama aku ingin tetap jalan kaki dalam semua aktivitasku serta menyelesaikan beberapa targetan buku islami yang harus dibaca.
ditahun kedua, aku ingin membeli sepeda sebagai langkah untuk mempercepat aktivitasku. di tingkat dua aku ingin mengunjungi beberpa tempat seperti universitas gajah mada, institut teknologi bandung, universitas padjajaran dan universitas indonesia. aku ingin sekali saja merasakan untuk menjuarai sebuah kompetisi ilmiah nasional. aku juga berusaha untuk mempertahankan prestasi akademis dengan IP kumulatif tetap lebih dari 3,0.
ditahun ketiga aku ingin mengendarai sepeda motor yang aku beli dengan uangku sendiri. ditahun ketiga pula aku ingin menjuarai kompetisi ilmiah nasional, presentasi hasil penelitianku di luar negeri, jalan-jalan ke luar negeri, mengunjungi beberapa pulau besar indonesia seperti kalimantan, sulawesi, bali dan sumatera. di tahun ketiga, aku ingin memulai untuk berjuang berwirausaha dengan membuat sebuah produk pangan yang halal, ekonomis dan bergizi. ditahun ketiga pula aku ingin menjuarai bisnis kompetition serta ikut serta dalam PIMNAS. aku ingin banyak berkontribusi dalam dakwah melalui finansial dan pemikiran. sudah memulai penelitian untuk skripsi dan mengahapal beberapa juzz Al-qur,an. aku ingin bisa membina beberapa adik kelas dalam lingkaran full ukhuwah dan aku juga harus menyelesaikan beberapa buku terkait kompetensiku dan buku-buku agama.
di tahun keempat aku ingin produk usahaku mulai di minati masyarakat dan sudah memiliki min 50 karyawan dalam bisnisku. dengan usaha yang semakin berkembang, aku membeli mobil avanza atau yang lainnya untuk distribusi produk usahaku. menyelesaikan skripsi terkait ekonomi pertanian dan lulus dengan IPK lebih dari 3,5. aku ingin menjadi motivator setidaknya di IPB. ditahun keempat, aku sudah menyelesaikan tes toefl sebagai syarat kuliah di luar negeri. ingin lebih banyak berkontribusi dalam dakwah melalui finansial, pemikiran dan teladan.
tahun 2014 aku wisuda dan melanjutkan kuliahku ke jerman di humboldt university. selama di jerman aku ingin banyak belajar mengenai kebijakan pemerintahan terkait ekonomi, perdagangan, pertanian energi dan lingkungan. selama di jerman pula aku ingin banyak menulis jurnal terkait ekonomi, pertanian dan lingkungan. keliling eropa dan menghapal minimal 10 juzz Al-quran. mengenai usahaku, mungkin aku akan menitipkannya ke keponakanku yang sudah aku didik dari kecil.
tahun 2017, aku kembali ke indonesia. segera mendaftar untuk jadi dosen di universitas lampung. mulai membangun dan memperbesar bisnisku menjadi sebuah perusahaan kecil bernama Al-Fath company sambil mulai menjadi dosen yang teladan dan inspiratif. tahun 2017 aku menikah dengan seorang wanita pilihanku. seorang wanita yang ga pernah lupa mengingatkan aku untuk istirahat. seorang wanita yang dengan kemanjaan serta kelembutannya memberi suasana hangat di rumah tangga yang islami. seorang wanita soleha yang tidak bosan menghiburku dan mengingatkanku untuk terus sabar. seorang wanita soleha yang siap menemaniku untuk hidup sederhana. seorang wanita yang siap mendidik anak-anakku menjadi anak yang soleh dan soleha. selanjutnya aktif dalam kontribusi pemikiran dakwah, finansial dan menjadi motivator setidaknya di unila. di universitas lampung aku ingin menjadi dosen yang paling produktif menulis artikel, jurnal dan aktif menulis di koran.
tahun 2020 mengajak ayah, ibu dan istriku tercinta untuk melaksanakan rukun islam yang kelima. memiliki 5 kelompok binaan yang salah satunya adalah kelompok binaan ketua-ketua cabang bisnisku. memiliki rumah yang sederhana dan minimalis untuk keluarga kecilku. mulai banyak membuka lapangan pekerjaan untuk menyelesaikan permasalahan pengangguran. tahun 2020 aku berharap produkku dapat menembus pasar ekspor setidaknya ke negara tetangga. melanjutkan pendidikan doktoral bidang ekonomi di luar negeri (eropa/amerika) sambil mengajak istriku tercinta. di sana aku ingin memperkenalkan produk usahaku.
selanjutnya, pada tahun 2025, aku ingin membangun sebuah yayasan yang menangani dan mencari solusi terkait pengangguran. selain itu, aku juga ingin menulis buku dan novel yang dapat menginspirasi orang lain. setelah tahun 2025 aku ingin banyak berkontribusi lewat pemikiran, tulisan dan finansial untuk membangun universitas lampung yang madani dan selanjutnya propinsi lampung menjadi propinsi yang madani. terus berjuang untuk menjadi orang yang kontributif dan bermanfaat untuk orang lain hingga akhir hayat.
mungkin itulah sekelumit perjalananku dalam dunia impian harapan dan cita-cita... kata abahku mimpi itu gratis, so bermimpilah... kata danang sang pembuat jejak tuliskanlah impianmu... tapi kalo kata sang pejuang "perjuangkanlah impianmu"
itulah mimpi-mimpi pemuda sang pejuang... manusia hanya dapat memiliki impian, berharap, merencanakan, berusaha dan memperjuangkannya... namun hasilnya, hanyalah Dia Yang Maha Berkehendak, Maha Kuasa dan Maha Mendengar Doa Hambanya serta Maha Menentukan... tetep semangat berjuang....
Jumat, 15 Juni 2012
ketenangan batin mahal harganya
aku terdiam beberapa saat di depan laptop, membuka blog milikku sendiri. ada kolom compose di salah satu menu dalam blog. saat aku ingin menulis, aku bingung mau menulis apa. rasanya beberapa hari ini aku tak bisa fokus untuk mengerjakan apapun. padahal, 3 hari lagi adalah ada ujian akhir semester menghadang.
akupun tak mengerti dengan kondisiku saat ini. hatiku sedih, padahal aku sedang tak mengalami sakit hati atau patah hati, hatiku kesepian padahal ada banyak teman-teman disekelilingku. aku bingung mau mengerjakan apa, padahal ujian tinggal menghitung hari. aku tak bisa fokus belajar, pikiranku lari kesana kemari tak jelas arahnya.
ada apa ini?? apakah hal ini akibat dari kesalahanku beberapa hari kemarin... mungkin iya...
jiwaku kering sekali rasanya, menghadap Sang Penciptapun rasanya tak khusyuk.. aku banyak tertawa, tapi tak bahagia. ingin rasanya menangis, tapi aku tak bisa menangis. menjalani hidup beberapa hari ini dengan kondisi yang sedemikian rupa, diriku sangat menyesal. ingin sekali ada waktu pengulangan dan aku bisa memperbaiki kesalahan demi kesalahan yang aku lakukan... tetapi.. itu tak mungkin... kalau kata orang bijak bila nasi sudah menjadi bubur, maka beri ayam dan kuah agar menjadi soto ayam...
namun permasalahannya, aku belum menemukan bumbu yang pas untuk membuat kuah soto ayam dan belum memiliki ayam goreng yang bisa kumasukkan ke dalam buburku. aku mencoba bertanya pada diriku sendiri, apakah gerangan yang aku butuhkan agar bisa kembali tenang dan fokus terhadap berbagai amanah yang ada.... berfikir seperti itu malah membuat waktuku tak produktif... sampai detik ini saat aku menulis cerita ini akupun masih tak fokus dan tak bisa tenang. jantungku berdetak agak kencang saat berfikir kedepan dalam beberapa hari karena ada ujian akhir semester, amanah dan berbagai persoalan lain yang butuh penyelesaian dengan cepat.
saat ini, detik ini, saat menulis kata demi kata ini di keyboard laptopku... aku baru menyadari bahwa ketenangan batin serta kebahagiaan dan kebebasan fikiran itu sangat mahal harganya... sangat dibutuhkan... saat aku inginkan... sangat aku dambakan...
ya Allah berilah jalan keluar... hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan kepada-Mulah kami memohon pertolongan... kuatkanlah iman kami dan berilah hidayah kepada kami... amin...
akupun tak mengerti dengan kondisiku saat ini. hatiku sedih, padahal aku sedang tak mengalami sakit hati atau patah hati, hatiku kesepian padahal ada banyak teman-teman disekelilingku. aku bingung mau mengerjakan apa, padahal ujian tinggal menghitung hari. aku tak bisa fokus belajar, pikiranku lari kesana kemari tak jelas arahnya.
ada apa ini?? apakah hal ini akibat dari kesalahanku beberapa hari kemarin... mungkin iya...
jiwaku kering sekali rasanya, menghadap Sang Penciptapun rasanya tak khusyuk.. aku banyak tertawa, tapi tak bahagia. ingin rasanya menangis, tapi aku tak bisa menangis. menjalani hidup beberapa hari ini dengan kondisi yang sedemikian rupa, diriku sangat menyesal. ingin sekali ada waktu pengulangan dan aku bisa memperbaiki kesalahan demi kesalahan yang aku lakukan... tetapi.. itu tak mungkin... kalau kata orang bijak bila nasi sudah menjadi bubur, maka beri ayam dan kuah agar menjadi soto ayam...
namun permasalahannya, aku belum menemukan bumbu yang pas untuk membuat kuah soto ayam dan belum memiliki ayam goreng yang bisa kumasukkan ke dalam buburku. aku mencoba bertanya pada diriku sendiri, apakah gerangan yang aku butuhkan agar bisa kembali tenang dan fokus terhadap berbagai amanah yang ada.... berfikir seperti itu malah membuat waktuku tak produktif... sampai detik ini saat aku menulis cerita ini akupun masih tak fokus dan tak bisa tenang. jantungku berdetak agak kencang saat berfikir kedepan dalam beberapa hari karena ada ujian akhir semester, amanah dan berbagai persoalan lain yang butuh penyelesaian dengan cepat.
saat ini, detik ini, saat menulis kata demi kata ini di keyboard laptopku... aku baru menyadari bahwa ketenangan batin serta kebahagiaan dan kebebasan fikiran itu sangat mahal harganya... sangat dibutuhkan... saat aku inginkan... sangat aku dambakan...
ya Allah berilah jalan keluar... hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan kepada-Mulah kami memohon pertolongan... kuatkanlah iman kami dan berilah hidayah kepada kami... amin...
Langganan:
Postingan (Atom)